Setelah setahun rutin berinvestasi, ini yang aku rasakan

by  

Iosi Pratama

Lebih melek tentang kecerdasan financial, ketagihan, semakin lama semakin ingin investasi lebih banyak lagi

Oktober 2018. Waktu itu aku masih bekerja di sebuah perusahaan kece Surabaya. Aku inget, pas jam makan siang. Eh, bukan jam makan siang juga sih, Karena di tempat kerja tersebut kita bebas pakai waktu untuk ngapain aja. Namun kebetulan setelah sholat dhuhur, aku biasanya langsung makan siang. Beli makan di warung Bu Novi depan kantor, kemudian aku bawa ke dalam. Aku makan pas di meja juga.

Nah waktu itu aku kebetulan, baru aja beli Macbook. Iya, Macbook yang aku pakai buat nulis ini. Nah, Beli Macbook itu pakai uang yang aku investasikan di Reksadana Bukareksa, kurang lebih 5 Juta 5 Ratus, lalu aku pinjam orang tua 5 Juta.

Macbook ini 10 Jt an. Lalu habis lah Investasi ku waktu itu. Mundur lagi ke belakang, sebenarnya aku sudah mulai investasi sejak setelah mengikuti workshopnya Pak Tung Desem Waringin, Agustus 2017.

Sejak saat itu aku berinvestasi di Reksadana aja karena tidak terlalu beresiko. Saat itu aku belum rutin investasi. Hanya kalau ada uang lebih aja. Hingga terkumpulah hasil investasi sampai Juli 2018 sekitar 5 Juta 5 ratusan itu yang aku belian Mac. Nah karena sudah habis, aku bertekat untuk berinvestasi lagi dan secepat mungkin mengejar yang 5 Juta 5 Ratus tadi.

Nah balik lagi ke cerita makan siang di kantor tahun lalu, setelah makan siang aku berkomitmen untuk investasi rutin. Ada nggak ada harus investasi sesuai priode yang aku tentukan. Nah agar kemungkinan ada nya besar, aku komit minimal 100 Ribu perbulan. Tahun kemarin, aku rasa cukup ringan. Bulan berganti bulan. Tak terasa sekarang sudah bulan oktober. Sudah 1 tahun aku membiasakan rutin berinvestasi.

Nah, di kesempatan kali ini aku coba untuk menuliskan apa yang aku rasakan setelah membiasakan salah satu kebiasaan favorit para orang kaya ini.

Lebih terpacu untuk belajar Melek Financial

Dengan membiasakan berinvestasi rutin, secara tidak sadar aku terpacu untuk belajar juga macam-macam investasi. Disini aku selalu mencari jawaban dari pertanyaan seperti Investasi apa yang kira-kira cocok dengan karakter ku? Lalu dimana aku bisa menaruh uangku di tempat yang aman dan bertumbuh nilai nya?

Sampai saat ini aku sadar, ada 2 tipe investasi.

Investasi yang mensejahterakan diri sendiri

Contoh yang pertama, ketika aku investasi di Emas, Bitcoin, Reksadana, dan Saham. 

Instrument Investasi tersebut aku miliki saja. Dan aku percaya nilai nya naik dalam waktu jangka panjang. Noted: Kalau emas sih lebih menjaga nilai. Bukan cari keuntungan.

Investasi yang mensejahterakan orang lain

Contoh yang kedua, ketika aku berinvestasi di Crowdfunding Investasi dimana uang nya dipakai usaha orang lain seperti iGrow,Crowde, Akseleran. Investasi ini cenderung lebih cepat return nya. Setahun rutin berinvestasi juga memacu aku untuk belajar hal-hal seputar kecerdasan financial lainnya seperti bagaimana mengatur keuangan, bagaimana cara mengeluarkan uang dengan cara yang bijak, dan lebih banyak lagi.

Meningkat dengan sendirinya dan bikin kecanduan

Nah ini menarik, untuk kamu ketahui. Tahun lalu, oktober 2018 aku berkomitmen untuk berinvestasi setidaknya 100 Ribu per bulan. Lalu, bagaimana dengan sekarang?

Bulan ini. Setelah 1 tahun berlalu. Ternyata berbeda, alias meningkat dengan sendirinya. Bulan Agustus 2019 kemarin, aku investasi setidaknya 500 Ribu per minggu. Lalu Bulan September kemarin aku berinvestasi minimal 1gr keping emas (senilai tujuh ratusan ribu) per minggu. Ditambah investasi ke berbagai instrumen lainnya sebagai bonus. Kurang lebih 1 Jt an perminggu totalnya.

Berkolerasi dengan semakin melek nya kecerdasan financial. Kemudian sampai pada titik otak bawa sadar kita setuju akan nikmat nya berinvestasi, maka otomatis kita kebawa untuk investasi terus menerus.

Meningkatnya jumlah investasi ku ini juga karena aku punya tujuan yang jelas. Insyaallah, aku ingin punya rumah sendiri semuda mungkin atau sebelum rencanaku menikah di usia 25 tahun. Kalau kamu baca sampai disini, Aminin yaa.

Nggak nyesel. Untuk teman dekat, aku saranin banget

Ada banyak sekali pelajaran dan pemahaman yang aku dapatin setelah rutin berinvestasi. Investasi adalah tentang menahan diri dan lebih bijak dalam mengeluarkan uang.

Untuk teman main, teman kerja, saudara sepupu, kenalan di acara, atau siapapun orang yang aku peduli kan. Aku akan menyarankan latihan berinvestasi. Bukan tentang nominal diawal. Namun kebiasaan. Serta rasanya. The feeling. Coba lah dari nominal yang kamu mampu. Nominal yang sekiranya kamu nggak butuh dalam 5 tahun kedepan. Paling aman, anggap aja duit ilang. Tapi tetap yakin bahwa itu akan menolong mu di masa mendatang. Beneran.

Oke, mungkin cukup untuk tulisan malam ini. Kalau kamu tertarik berinvestasi namun masih menerka-menerka investasi kemana yang paling cocok, lalu caranya bagaimana.

Jangan sungkan untuk kontak aku secara langsung yaa. Dengan senang hati aku akan coba share semampuku.

Categories: Investing

Back to Blog