Menyikapi potensi resesi 2023
by
Iosi Pratama
by
Iosi Pratama
Stay invested. Terus berinvestasi lah rutin pada saham yang bisnisnya bagus. Waktu terbaik untuk berinvestasi adalah saat tidak ada kepastian di ekonomi karena biasanya harga cenderung lebih murah.
Pagi ini, setelah baca-baca tulisan di Pocket. Aku buka youtube dan ketemu video dari Pak Sandiaga Uno yang berjudul mengahadapi resesi global, berinvestasi atau simpan uang tunai.
Di video tersebut beliau membagikan saran berdasarkan pengalamannya dalam berinvestasi selama 25 tahun dan juga saran yang sebaiknya dilakukan oleh anak muda.
Tahun ini kita telah dan sedang mengalami inflasi. Harga barang dan jasa naik, saham crash, rupiah terhadap dollar melemah,
Tahun depan tepatnya 2023 ada potensi resesi. Karena purchasing power dari orang-orang melemah, maka keuntungan perusahaan menurun dan menyebabkan phk yang lebih banyak lagi untuk alasan efisiensi.
Lantas apa yang perlu dilakukan anak muda menyikapi hal ini?
Pak Sandi bilang kalo anak muda itu waktu yang panjang. Jadi kalo bisa mikirnya juga jangka panjang.
Stay invested. Adalah saran dari Pak Sandi.
Yang artinya terus berinvestasi rutin.
Cari bisnis yang bagus secara fundamental jangka panjang. Produk dan jasanya disukai customer. Dikelola secara professional dan manajemennya kredible. Punya prospek yang cerah di di masa depan.
Buy at today’s price for future value.
5-10 tahun kedepan, Investasi yang dilakukan sekarang ini kemungkinan besar bisa menghasilkan return yang luar biasa baik memberikan dividen rutin maupun dari kenaikan harga sahamnya.
Bukan investasi spekulatif.
Jangan beli saham gorengan.
Jangan beli saham yg bisnisnya kamu ngga ngerti.
Bagaimanapun juga perlu belajar riset.
Cek Indeks LQ45. Disitu isinya perusahaan yang liquid yang artinya banyak diperdagangkan oleh investor.
Fokus di sektor unggulan (kesehatan, consumer goods, sumber daya alam). Bisa mulai screening disitu.
Sebagai tambahan dari ku pribadi untuk menutup tulisan ini.
Perlu untuk memperkuat dana darurat terlebih dahulu. 3-6 bulan pengeluaran di taruh di reksadana.
Setelah itu baru mulai bisa ke saham. Kalo kamu ngga yakin pilih saham apa, kamu bisa beli Indeks IDX30 aja.
Bali. 5 Oktober 2022.
Saat lagi di kos aja karena hujan.