Komitmen baru dari pertengahan 2018
Iosi Pratama
Iosi Pratama
Dan Insha allah menjadi komitmen yang terus berlanjut hingga waktu-waktu berikutnya.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan bulan Juli 2018. Sudah kurang lebih 7 bulan sejak kita banyak menulis tentang resolusi tahun baru 2018. Dalam kasus saya sendiri, saya sempat menulis tentang kebiasaan di 2018.
Di tulisan tersebut saya menulis bahwa di tahun 2018 ini salah satu komitmen saya adalah lebih sering menulis. Kenapa menulis?
Saya berharap dengan menulis, -menulis apapun misalnya gagasan yang saya miliki atau suatu ilmu yang saya pelajari kemudian ketika itu dibaca oleh orang lain dan dirasakan manfaatnya maka akan menjadi salah satu jalan dakwah saya. Inshaallah.
Allhamdulillah setengah tahun berjalan, saya mencoba berkomitmen menulis dan di blog ini saja selama tahun 2018 sudah lebih dari 50 tulisan. ...
Kembali lagi ke topik dari tulisan ini. Tentang komitmen baru ini adalah komitmen yang insha allah saya akan coba. Komitmen tersebut adalah lebih sering bersedekah lagi. Insha allah saya berusaha agar sedekah saya sampai pada tahap ekstrim maksutnya menyedekahkan apa yang dicintai dan disukai lebih banyak dan lebih sering lagi.
Kenapa komitmen ini muncul? Komitmen ini muncul setelah berbagai hal terjadi pada saya pada saat ini. Alasan utama saya, untuk dakwah di jalan Allah tentunya. Saya ingin kaya. Inshaallah karena saya mencoba dan meyakini bahwa Allah adalah maha kaya. Ada sebuah hadits yang membuat saya bersemangat berbunyi sebaik-baiknya harta adalah ditangan orang beriman. Dan saya mau menjadi salah satu orang yang beriman tersebut yang diijinkan menggunakan harta yang Allah titipkan.
Sebenernya saya tidak berbeda dengan mayoritas orang-orang yang sering mengeluh dan merasa kasihan dengan permasalahan yang terjadi sekarang ini. Tentang kemiskinan di kampung tempat saya tinggal hingga polemik yang terjadi di palestina.
Saya sering kesel juga ketika membaca beberapa media berita online misalnya CNN yang justru pemberitannya semakin mengadu domba. Kadang saya bermimpi dan berkhayal. Kalau saja saya punya kekuasaan atau punya harta. Apa yang bisa saya lakukan untuk membantu umat muslim tersebut. Ada orang yang kelaparan, bantu kasih makan, kemudian cari root masalahnya, ternyata dia butuh pekerjaan bantu carikan pekerjaan. Eh ngak punya skill, bantu trainingkan. Intinya saya sering bermimpi begitu dan semacam itu. Bagaimana menjadikan umat muslim lebih berdaya lagi. Itu alasan utama saya. Ingin berdakwah dijalan Allah menggunakan ekonomi. Bahasa lainnya, saya ingin kaya.
Selain itu saya juga punya banyak impian yang tercatat di 100+ things in life saya. Beberapa diantaranya saya ingin mengunjungi kota-kota islam di eropa dulu. Dan itu semua membutuhkan banyak biaya.
Pada akhirnya, saya ingin berusaha berkomitmen lebih sering bersedekah karena saya sadar Allah lah yang memiliki segala kekayaan dan semua yang ada di dunia. Kemudian saya yakin dengan janji Allah yang akan melipatgandakan harta yang dinafkahnya dijalannya.