Jalan sendiri atau Gabung yang udah mature?
Iosi Pratama
Iosi Pratama
Pagi ini saya baru saja menelpon Mas Sigit, partner saya dalam mengerjakan project aplikasi Pypal. Iya, tulisan ini masih seputar Pypal. Buat kamu yang belum tahu Pypal.
Pypal adalah layanan yang menyediakan saldo paypal bagi user yang membutuhkan untuk berbagai transaksi online mereka.
Pagi ini topik yang dibahas cukup berat menurutku.
. Oke sebelum kesitu, mari saya flashback dulu apa yang terjadi kemarin. Kemarin waktu saya kulakan Paypal ke salah satu teman Verified Seller di Facebook. Dia sharing beberapa hal yang cukup membuat saya deg deg an dengan masa depan layanan Pypal.
Ati2 mas. Kebanyakan transaksi personal, kena limit. Soal banyak yg akunnya tumbang gara2 jual beli balance
Limit permanent/suspend. Gak bisa bikin akun lagi. Dana di hold 6 bulan baru cair. Makanya aku gak layani yg small amount
Waduh gimana dong . Kan Pypal menjual paypal dalam eceran yang berarti akan banyak transaksi dalam waktu singkat. Belum lagi nanti misalnya user tumbuh dan semakin banyak transaksi. Kemudian saya tenang sejenak dan memutuskan menelpon CS nya Paypal langsung untuk konfirmasi dan klarifikasi tentang limit permanent / suspend ini. Singkat cerita, hasil dari 10-15 menit ngobrol dengan CS Paypal langsung kira-kira seperti ini
Untuk limit, selama dokumen yang diminta oleh Paypal diberikan dan Paypal tidak digunakan untuk hal yang melanggar maka akun Paypal punya kemungkinan untuk dipulihkan.
Paypal memang tidak membenarkan adanya transaksi jual beli balance.
Nah loh. Satu hal yang pasti saat ini yang saya tahu Pypal adalah isi / top up saldo paypal yang sama juga dengan Jual Beli Balance yang dimaksut sama di CS. Oke next, ini lah awal mula dari pilihan alternatif "
Jalan Sendiri atau gabung yang sudah mature?
" muncul.
Karena kondisi Pypal yang seperti dipersimpangan jalan. Ada tiga opsi:
Ini Pypal mau tetap jalan dengan segala konsekuensi nya
Dijual / bergabung dengan perusahaan yang kira-kira tertarik dengan Pypal keseluruhan dari konsep, user base saat ini, dan ide pengembangan.
Atau tutup.
Pilihan ketiga bukan pilihan yang baik saat ini. So, lupakan sejenak yang ini.
Oke Pilihan kedua. Dijual atau bergabung dengan perusahaan yang kira-kira tertarik dengan Pypal. Sejauh ini ada satu layanan atau perusahaan yang cukup dekat dengan saya dan mirip dengan Pypal bisnisnya. Dia adalah Tripay
tripay.co.id miliknya Mas Tri (Tri Harianto). Dia punya semacam bisnis aplikasi pembayaran yang salah satunya juga menjual saldo paypal. Saya bisa saja menawarkan ke Mas Tri - Pypal dengan flow yang lebih bagus bagaimana user membeli paypal. Dengan user base Pypal saat ini. Serta ide-ide saya dalam mengembangkan Pypal selanjutnya.
Gambaran saya saat ini, misalnya gabung. Maka Mas Tri dengan Tripay nya akan membantu Pypal di teknologi, dashboard backend, cek mutasi otomatis, dan juga tentunya menggunakan akun Paypal Tripay mengirimnya untuk melayani user yang dia miliki sekarang. Tripay ini kan lebih pengalaman secara teknologi.
Pypal hadir dengan experience yang berbeda untuk user ketika berbelanja. Mungkin aku dapat berkontribusi lebih bagian design dan UX nya untuk pengembangan aplikasi Pypal maupun tripay.
Pilihan kedua. Jalan sendiri yang berarti harus bisa survive sendiri memanfaatkan dengan baik resource yang ada. Salah hal yang baru aja saya lakukan adalah mencari investor untuk Paypal yang bisa saya gunakan untuk kulakan. Cek sebelumnya yaa
Pengalaman Membuka Peluang Investasi Mudharabah ke Orang Lain
Balik lagi ke menelpon Mas Sigit, saya minta mendapat beliau tentang apa yang bisa kita ambil keputusan untuk Pypal. Apa pro dan cons dari tiap keputusan. Kemudian mempertimbangkan mana yang lebih tepat.
Kalau kamu gabung dengan orang dengan jualan paypal juga, maka Pypal masih belum solve issue yang disampaikan oleh CS Paypal perihal dilarang jual beli balance.
Itu hanya seperti lari dari sebuah issue dan tantangan. Dan memindahkan ke pihak lain.
Bergabung juga membuat kamu belum merasakan benar-benar bagaimana membesarkan sesuatu. Belajar susah payahnya. Padahal itu penting buat kedepannya.
Dari dua opsi diatas, aku lebih prefer berjalan sendiri aja. Sambil dari cari solusinya bagaimana agar tetap menyediakan paypal bagi yang membutuhkan namun tidak melanggar aturan paypal atau kalau bisa ada kebijakan khusus terhadap Pypal.
Kurang lebih seperti menurut Mas Sigit yang kata-katanya sudah saya ubah se ingat saya.
Dengan beberapa pertimbangan penting, akhirnya saya memutuskan untuk tetap melanjutkan pengembangan aplikasi Pypal ke tahap selanjutnya sendiri.