Befikir apa-apa sebagai sarana

Iosi Pratama

Semoga dengan mindset ini, kita jadi lebih bijak dalam menggunakan suatu hal.

Pernah ngga sih kita berfikir untuk apa kita hidup di dunia ini? Atau bahasa lainnya apa tujuan hidup kita masing-masing? Apakah kita punya tujuan tertentu? Atau belum kepikiran sampai sekarang? Kalau belum, mungkin ini yang bikin kita sering terlontang lanting terbawa ombak arus sosial dunia.

Dengan membaca tulisan ini sampai akhir, aku berharap kita sama-sama belajar memahami prinsip "apa-apa adalah sarana" lebih dalam lagi agar hidup kita lebih terarah dan tenang.

Cek sebentar yuk, ke tujuan diciptanya manusia di muka bumi ini oleh Allah Swt yang tertuang dengan jelas di Al Qur'an.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Kutipan dari QS. Adz Dzariyat: 56

Nah, jadi kita kan termasuk dalam golongan manusia tuh, berarti diciptakan untuk beribadah kepada Allah. Begitulah hal yang seharusnya terjadi. Sekali lagi, beribadah kepada Allah Swt. Beribadah ini perlu kita pahami lebih mendalam lagi. Ibadah adalah kegiatan yang kira-kira kalau kita lakukan, Allah senang kepada kita, Allah meridhoi. Kalau bahasa bahasa Ustad Hanan Attaki-nya Allah ngasih likes atau jempol kepada kita.

Ini juga berarti mencakup apa yang kita lakukan serta juga ucapan / perkataan, baik yang bisa dilihat dan didengar jelas oleh manusia maupun yang tersembunyi di hati kita. Udah paham kah maksut ibadah sampai sejauh ini?

Cara kita berpenampilan, bergaul, bersikap, menyikapi sebuah persoalan adalah ibadah juga loh. Berlanjut ke topik tulisan malam ini, Berfikir apa-apa sebagai sarana, berarti kita melihat semua apa yang kita miliki: seperti barang-barang dirumah, pikiran dalam otak, tubuh yang Allahamdulillah masih sehat, Uang di rekening, dll adalah sebuah sarana yang seharusnya kita gunakan untuk beribadah atau mencapai tujuan hidup kita.

Contoh sederhananya kalau kita punya laptop, hp, dan earphone. Setidaknya ini bisa membantu kita mendekatkan ke arah tujuan hidup kita. Manfaatin bener-bener. Dengan diapain? Bisa untuk belajar. Apapun.

Berfikir apa-apa sebagai sarana. Berarti memamahi juga bahwa apa-apa yang kita miliki sekarang adalah titipan dari Allah kepada. Ibaratnya itu kita cuma dipinjami sebentar oleh Allah. Lalu mau digunain untuk apa, itu urusan kita.

Kita harus belajar benar-benar bagaimana menggunakan apa-apa yang kita miliki sebagai sarana untuk mendekatkan kita dengan tujuan sehingga Allah likes aktivitas kita di dunia. Singkat ajaa, semoga sereceh apapun tulisan ini ada sedikit manfaat yang kita rasakan bersama.


Back to Blog