Apakah gym worth?
by
Iosi Pratama
by
Iosi Pratama
Kalau ada pertanyaan seperti judul tulisan ini, kira-kira apa jawabanmu? Hmm. Beda orang bisa beda jawaban. Tergantung. Mungkin itulah akan jadi jawaban paling populer.
Anyway, sudah sekitar sebulan semenjak membership gym ku habis di DeGym. Tempatku ngegym selama 2 tahun terakhir. Hingga saat ini aku belum memperpanjang lagi alias tidak rutin ke gym lagi.
Kenapa ga di perpanjang?
Di tempatku ngegym sebelumnya terjadi kenaikan harga dari yang 3.5 Juta menjadi 4.5 juta dalam setahun untuk biayanya. Ini yang membuat aku belum memperpanjang karena belum ada budget khusus.
Ngga ngegym apakah berarti aku tidak olahraga?
Tentu tidak. Beruntung di dekat kos dekat dengan sebuah joging track. Jadi beberapa hari dalam seminggu aku rutin jalan atau joging disana bareng temen. Itung-itung pengganti olahraga.
Tapi setelah dipikir-pikir dengan tidak berlangganan gym lagi membuat target ku untuk latihan calistenik lebih banyak tahun ini terancam off track karena aku ga punya alat2 yang mendukung melakukan itu.
Selain itu, selama 2 tahun ngegym aku ngerasa terjadi dampak yang cukup nyata baik di postur tubuh, berat badan, dan otot. 1 bulan tanpa latihan beban membuatku ngerasa ada sesuatu yang hilang gitu.
Flash back saat aku sakit tahun lalu, aku sadar bahwa kesehatan itu benar-benar paling penting. Bahkan sempet mikir percuma punya waktu dan uang kalau sakit. Hanya satu hal yang di diminta setiap saat. Menjadi sehat.
Sehat disini termasuk fisik dan mental.
Untuk sehat mental kita bisa latihan agar lebih banyak bersyukur, ibadah, ngobrol sama orang, meditasi, dll. Sedangkan untuk sehat fisik, kita perlu makan makanan bergizi, tidur cukup, dan olahraga.
Olahraga bisa dimana aja. Tapi gym adalah salah satu tempat yang paling tepat untuk berolahraga. Setidaknya menurutku.
Jadi apakah gym worth?
Iya. Buat aku ngegym itu worth. Sepertinya dalam beberapa hari setelah aku menulis ini aku akan ambil membership gym lagi dan mulai menambahkan itu di rutinitas pagi seperti sebelumnya.