Social Media Detox! Berani ga?
Iosi Pratama
Iosi Pratama
30 Hari setelah melakukan Detox yang satu ini, kamu akan bersyukur karena telah melakukan hal-hal lebih bermakna terhadap hidupmu.
Sudah lebih dari setahun yang lalu ketika saya pertama kali mengikuti sebuah tantangan 30 Hari Social Media Detox dari seorang influencer dan youtuber, Matt D'avella.
Sebelum melakukan Social Media Detox seperti inilah hal yang sering aku alami serta rasakan:
Jadi alasan saat Badmood
Saat merasa badmood, Social Media adalah tameng utama untuk melampiaskannya.
Iri pada pencapaian orang lain
Kebiasaan scrool untuk melihat orang lain pencapaian orang lain yang bukannya membuat terinspirasi malah bikin down, kenapa orang udah mencapai ini itu sedangkan aku baru gini-gini aja.
Waktu kebuang dan nyesel
Sering menggunakan waktu yang sebegitu berharganya untuk hal-hal yang bahkan secara sadar aku kategorikan bukan kegiatan prioritas harian. (Contoh prioritas: baca buku, nulis, belajar UX Desain, dll) Merasa iri dan lebih buruknya kurang beryukur dengan apa yang sudah aku miliki saat ini.
Setelah setahun, ini lah yang aku rasakan.
Hidup lebih tenang tanpa terpengaruh dengan pencapaian orang lain. Serta lebih fokus pada hal-hal yang bisa aku pelajari dan lakukan.
Selain itu aku juga punya kesempatan untuk memaknai hal-hal sederhana lebih dalam lagi yang berada di sekitaranku seperti Keberadaan Keluarga, Hubungan dengan Tetangga, bahkan dengan teman-teman main dimanapun.
Live Life to the fullest.
Artinya, kurang lebih, hidup sehidup-hidupnya.
Nah, setelah setahun, saya tertarik untuk menuliskannya di blog ini sebagai pengingat sekaligus inspirasi buat orang-orang yang akan aku ajak untuk mencoba berikutnya.
By the way, Aku udah ajak beberapa kali orang mencoba ini. Teman kantor dulu. Teman main, Hingga yang terakhir, dua bulan yang lalu aku ajak 4 anak magang berserta alumni tim Ide Kreasi (Software House tempat aku magang dulu) untuk melakukan Social Media Detox.
Dan hasilnya setelah 1 Minggu? Sesuai prediksi. Berat. Lebih berat daripada rindunya Milea ke Dilan. #Ehh tapi mereka merasa hidup kembali. Ngga nyesel malah ketagihan.
Berikut adalah aturan main yang aku lakukan saat melakukan Social Media Detox.
Yang dikategorikan social media adalah seperti Instagram, Facebook, Twitter. Whatsapp bukan termasuk, karena whatsapp adalah aplikasi Messaging.
Untuk yang pemula, target nya adalah 3 Hari. Lalu boleh break lihat social di hari ke empat. Setelah itu silahkan dinaikan level nya menjadi 7 hari detox. Setelah 7 hari detox berhasil. Kamu bisa menaikkannya menjadi 30 Hari.
Detox dimulai dari keesokan harinya jam 00.00. Jadi kamu ada kesempatan untuk melakukan salam perpisahan sementara di dunia per sosial mediaanmu hehe.
Tapi, misalnya hari ini adalah Senin, Aku ingin melakukan detox nih. Kalau hari ini belum membuka social media sama sekali, maka boleh dihitung mulai hari ini.
Silahkan di uninstall semua social media di aplikasimu. Lakukan juga berbagai cara yang menurut kamu bisa mencegah untuk membuka social media secara tanpa sengaja.
Untuk mengisi kekosongan waktu, kamu bisa mencari aktifitas apa saja diluar social media. Silahkan keluar, lihat pameran, atau baca buku, ketemu teman, atau apapun.
Disini nganggur tanpa kegiatan masih lebih baik daripada stalking dan kepoin social media. Silahkan ditandai di tanggalan ketika kamu memulai Detox dan kapan akan selesai.
Nah, silahkan kamu berkomitmen saat ingin mulai melakukan social media detox. Apa punishment ketika gagal. Gagal disini, dalam kasus ku yang dulu apabila membuat social media lebih dari 2 kali secara sengaja maupun tidak sengaja.
Jadi batasan tolerinnya adalah 2 kali. Apabila aku membuka lebih dari 3 kali, maka otomatis gagal deh. Usahakan punishment nya adalah hal baik juga namun jarang sekali kamu lakukan. Misalnya aku dulu, sedekah 10 Nasi Bungkus setiap hari senin dan kamis.
Untuk kamu bisa aja mengunjungi panti asuhan. Sedekah dengan nominal yang bikin hati deg-deg an. dll Itu baik karena memaksa kita untuk melakukan hal-hal baik yang sebelumnya belum pernah dilakukan.
Nah selain punishment dalam bentuk hukuman melakukan hal yang baik. Dibutuhkan juga hadiah apabila kamu berhasil melakukan Detox ini sampai 30 hari. Hadiahnya bebas kamu bisa setting untuk diri kami sendiri.
Misalnya aku dulu ngasih hadiah kepada diri sendiri tambahan uang liburan 1Jt sehingga kalau aku berhasil, aku bebas menggunakan uang ini untuk apa pun tanpa mempertimbangkan itu aku lagi butuh atau ngga. Buat kamu silahkan di atur sendiri apa reward nya. Bebas.
Nah seperti itu Social Media Detox. Sederhana kan. Kamu Berani Ga?
or you might also like: