Indonesian Dream, Selalu — Kenapa harus ibukota ?

Iosi Pratama

Kalo ngomongin Malaysia pasti kuala lumpur, Thailand pasti Bangkok , Perancis yaa Paris. Seakan-akan suatu ibukota menggambarkan sebuah negaranya. Kenyatannya ibukota hanyalah sampul dari negara yang lebih jelek dibelakangnya.

Terbukti banyak sekali disaat ibukota itu menjadi modern gedung-gedung bercakar langit taraf kehidupan bisa dikatakan baik, akan tetapi disatu sisi ada kota di negara tersebut yang benar-benar tertinggal, lingkungan kotor kumuh dan orang yang tinggal disanapun sulit untuk hanya makan untuk hidup .

Dari perspektif saya

Kenapa harus jomplang gitu loh. Ibukota mendapat perhatian khusus. Sebuah Startup / Perusahaan teknologi pun tidak terlihat keren kalau belum punya kantor di Ibukota. Semua orang dari kota-kota tertinggal lainnya berbondong-bondong pergi ke Ibukota untuk mendapatkan Indonesian Dream. Mereka merantau, walaupun belum tahu apa hal yang akan terjadi pada mereka ketika merantau ke Ibukota.

Di televisi banyak menayangkan para perantau yang sukses setelah berkarir di Ibukota. Dari Arie Kriting sampai Babe Cubita (Stand Up Comedy). Sampai-sampai FTV pun sering yang syuting di ibukota . Artikel ini saya tulis karena menurut pandangan saya. Indonesian Dream dapat didapatkan kota manapun, bukan hanya di Ibukota. Surabaya , Solo, dan Sorong juga bisa.

Kurangnya tereksplornya kota-kota selain ibukota yang membuat mereka sedikit tidak diperhatikan . Saya percaya , Indonesia punya Indonesian Dream dimana tidak harus di ibukota untuk mendapatkanya.

Silicon Valley. Yah , menurut saya sudah menjadi buktinya. Sillicon Valley bukanlah ibukota, tapi disana tempat berkumpulnya orang-orang yang bermimpi besar untuk mengubah dunia menjadi lebih baik lagi. Sillicon Valley bukan New York, tempat para kaum sosialita berbelanja. Sillicon Valley adalah kota tempatnya para pemimpi dari Amerika .

Contoh lain adalah Istanbul, Turki. Istanbul adalah pusat pembelajaran di negara Turki maupun di Dunia dari jaman dulu, bahkan lebih dikenal daripada ibukotanya Ankara . Saya yakin Istanbul bisa menjadi sebaik itu karena warganya yang memang punya mimpi besar dan mau melakukannya, dan mimpi itu tidak harus di Ankara.

Sebagai penutup , mungkin anda bingung membaca artikel saya karena tidak terstruktur kalimatnya. Tapi inti yang mau saya tulis hari ini adalah, ayolah Indonesian Dream , bukan hanya milik ibukota .

Indonesian Dream milik Indonesian. Indonesian Dream for Better Indonesia .

Categories: Perspective

Back to Blog