Memanusiakan tourist asing

Iosi Pratama

Pelajaran berharga yang baru saya petik hari ini. Saat saya menulis ini, saya sedang berada di sebuah homestay di bromo, menikmati karya seni tuhan yang begitu indah. Dingin banget disini, saya butuh pake 1 baju dan 2 jaket saat jalan-jalan tadi. Oke balik ke tulisan, memanusiakan tourist. Maksut dari artikel ini adalah sebuah pesan untuk diri saya sendiri. Selama ini ketika saya bertemu tourist saya selalu berfikir apa yang bisa saya dapat dari dia (belajar bahasa inggris) Namun itu justru yang membuat saya agak bingung dan kurang percaya diri saat ngobrol dengan mereka. Ternyata tujuan mereka kesini bukan untuk melatih kita berbahasa inggris. Mereka memiliki tujuan, dan beberapa waktu mereka membutuhkan informasi dari kita. Memanusiakan tourist berarti kita berfikir mereka juga seperti manusia biasa. It is okay if you speak with the wrong language(words). Mereka akan paham dan tidak ngejudge kamu. Beneran. Inilah hal penting yang saya pelajari hari ini. Nggak usah ragu ngomong sama mereka. Mereka punya level yang sama dengan kita. Justru mereka aware dengan native yang apa adanya, asalkan kita menunjukkan niat baik kita. Memanusiakan tourist asing berarti juga kita menunjukkan hal yang apa adanya. Beberapa dari mereka yang bukan dari USA dan UK (Korea, Jepang, Argentine, Brazil, etc) sama dengan kita malah untuk bahasanya. Memanusikan tourist. Semoga pelajaran berharga ini sedikit banyak mengubah perilaku tourist untuk kedepannya.


Back to Blog