Menelaah Amazon Go Shopping Experience!
Iosi Pratama
Iosi Pratama
Baru-baru ini saya melihat dengan antusias sebuah video review yang menunjukkan bagaimana seorang youtuber mencoba berbelanja di Amazon Go. Toko Retail pertama tanpa kasir milik Amazon. Karena sangat berhubungan dengan sebuah experience design, saya tertarik untuk menuliskannya disini. Disclaimer! Beberapa catatan tentang tulisan ini:
Sumber utama dengan menonton video youtube yang diatas berulang kali sehingga saya mampu mengcapture lebih baik tentang pengalaman pengguna nya. Untuk menambah perspektif, saya juga membaca beberapa tulisan tentang Amazon Go Shopping Experience antara lain: Examining the User Experience of Amazon Go Shopping — Just Walk Out,
Why Amazon Go Impressed the Hell out of Us, https://www.glg.com/blog/amazongo Nielsen Global E-Commerce and the New Retail Report: The Future of Grocery,” Nielsen website, April 2015
Menurut saya, Amazon Go adalah sebuah contoh inovasi yang mampu mengubah obstacles menjadi sebuah insight lalu menjadi sebuah business opportunity yang menarik bagi mereka(pihak Amazon). Obstacles Retail sejauh ini:
[caption id="attachment_1410" align="aligncenter" width="600"]
Menunggu di kasir itu sungguh geregetan Apalagi kalo banyak yang antri.[/caption]
Dari report saya baca di Nielsen Global E-Commerce Report - tentang the future of online shopping and in-store digital technology. Saya mendapati beberapa pernyataan menarik seperti suatu saat hal-hal yang itu tidak efektif waktu seperti antri di kasir, tanya harga, bayar, dan menunggu kembalian akan digantikan oleh suatu teknologi atau pengalaman baru yang lebih efisien waktu. Nah. Menurut saya Amazon Go dengan tanpa kasir tersebut ingin memberikan experience berbeda dalam berbelanja. Menjadi pioner inovasi untuk cara berbelanja. Disatu sisi dengan cara belanja scan-ambil-bawa pulang, juga mampu menghemat waktu berharga milik customer sehingga customer mereka bener-bener mampu mengontrol waktu mereka sendiri.
Bagi Startup langkah Amazon dapat dijadikan sebuah studi kasus yang menarik. Kita tentu menunggu dampak dan perubahan di angka sales mereka karena Inovasi ini. Mereka udah jadi raksasa namun terus berusaha menghadirkan inovasi-inovasi yang baru layaknya startup yang baru.
Selain itu, langkah Amazon juga seakan menampar sekaligus menantang para UX Designer dalam membangun sebuah produk yang baru. Kalau Amazon Go aja layanan nya seperti magic gitu, orang bisa beli, barang otomatis nambah di virtual checkout, lalu tinggal pulang. Masa kita mau bikin produk atau layanan yang flownya bertele-tele, tidak efektif waktu bagi user. Amazon Go telah mengangkat level dari arti sebuah "layanan" itu sendiri.