Konsep Hamba Experience Design (HXD)
Iosi Pratama
Iosi Pratama
Pernah nggak sih kita melihat seseorang yang sepertinya mudah banget mendapatkan apa yg dia inginkan, bisa kesana kesini dengan mudah. Beli ini itu. Sepertinya hidupnya bahagia banget. Lempeng gitu, lampu hijau terus. Sedangkan saat mengaca pada diri kita sendiri seringkali kita menganggap kalo belum mendapatkan apa yg kita minta atau boleh dibilang ada ajaa masalah terus. Atau nggak ada masalah yang cukup berarti sih, tapi jarang ada keajaiban dan percepatan dalam kebidupan. Hidup kita biasa ajaa. Kalo iyaa, mungkin kita perlu mengenal sebuah konsep yang bernama Hamba Experience Design (HXD) Dengan coba mempraktikan hal dibawah ini Insyaallah hidup kita berubah.
Disclaimer 1: Mempraktikan HXD ini berat, lebih berat dari rindunya si Dilan. Butuh kebiasaan.
Disclaimer 2: Seperti khutbah jum'at pada umumnya, Setiap kata yg ditulis disini adalah nasihat untuk diri pribadi. Perkara misalnya ada orang lain yang membaca dan ngerasa ini bermanfaat, yaa itu allhamdulillah.
Hamba Experience Design (HXD)
adalah sebuah konsep melayani diri sendiri secara baik sebagai seorang hamba. Jadi kalo kamu mengenal istilah User Experience Design, bagaimana melayani user/customer dengan sebaik-baiknya agar. Kali ini kita akan belajar melayani diri kita sendiri dengan menggunakan ilmu efek timbal balik.
. Konsep ini terucap tiba-tiba di kantor saat Adzan Magrib berkumandang, Thanks anyway untuk Mas Arik, karena aku sedikit banyak belajar tentang konsep ini ketika mengamati beliau. Oke, mari kita mulai dengan teori HXD
Teori HXD 1: Setiap kita beribadah kepada Allah, esensi sebenarnya adalah selalu untuk kita manfaatnya. (Habluminallah)
Manfaat tersebut bisa seperti hidup lebih tenang, emosi lebih stabil, lebih bersyukur, dan lebih bersemangat lagi. Kadang kalo udah gitu tingkat produktifitas kita meningkat dengan pesat daripada sebelumnya.
Teori HXD 2: Setiap kita berbuat baik pada orang lain, esensi manfaatnya juga kita yang akan merasakan.
Selanjutnya bagaimana praktik HXD. Untuk mempraktikan HXD ini dilakukan dalam 3 cara.
Habluminallah
,
Habluminannas
, and
Hablu terhadap diri sendiri
.
Saya punya sebuah cerita sederhana seperti ini: Kira-kira seperti ini. Misalnya kamu adalah seorang pemimpin/atasan di kantor X (Kantor Nussantara). Kamu memiliki karyawan katakanlah Asep. Asep ini selalu mengerjakan tugas-tugas nya dengan sangat baik, laporan dibikin dengan rapi, dilaporkan tepat waktu bahkan lebih cepat dari deadline yg ditentukan. Selain itu dia juga kadang bantu nyapu(bukan tugasnya), bantu fotocopy file arsip(sekali lagi bukan tugasnya), dan hal-hal lain yang itu membuat kita puas sebagai pemimpin. Kira-kira bagaimana sikap kamu kepada si Asep ini? Saya yakin, kamu akan merasa senang dengan si Asep ini, kemudian kamu akan bersikap lebih baik lagi, bahkan kamu tidak segan untuk memberikannya reward seperti karyawan terbaik, naik jabatan, dll. Percayalah, Allah pemilik segala kekusaan. Kalau kita mampu membuat Allah tersenyum saja karena ketaqwaan kita. Insyaallah, sisanya akan lebih mudah untuk kita. Bukankah Allah tidak butuh ibadah kita, namun semua ibadah kita kepada Allah kan kembali kepada kita, benar kan? Setuju? Habluminallah artinya kita benar-benar memposisikan diri sebagai hamba yang berusaha untuk taat (mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya) Ada sebuah mindset sederhana,
Usahain, Jangan pernah bikin Allah nunggu. Kalo perlu kita yang nunggu.
Praktik konkritnya saat mendengar panggilan Adzan diwaktu sholat. Kalau kita sekarang belum menggangap adzan adalah sesuatu yang seserius. Gapapa. Tapi coba usaha jangan diterusin setelah membaca tulisan ini. Kalo diterusin yaaa, masih sama ajaa belum ada keajaiban yang berarti di hidup kita nantinya. Kita sama seperti mayoritas pemuda di dunia ini. Nggak spesial banget. Dan itu berarti kita belum melayani diri sendiri dengan sangat baik. Kalo bisa malah kita berusaha setaat-taatnya. Bukan itu pesan yang selalu disampaikan setiap sholat jum'at? Memenuhi hal yang wajib itu bagus. Lebih bagus lagi kalau di tambah dengan sedikit-sedikit sunnah Rasul-Nya dan juga anjuran-Nya. Allah yang punya semua apa yang ada di bumi, tinggal minta sebenarnya. Kalo kita seorang hamba seperti si Asep di cerita diatas Insyaallah deh, Allah akan membantu dalam setiap masalah kita, bahkan hal-hal yang sifatnya miracle akan kita rasakan. Klise sih sepertinya karena kebanyakan kita udah tahu, dan kita juga masih muda, pengen bebas. Tapi bukankah pemuda yang berusaha taat itu yang lebih diutamakan oleh Allah? Orang yang biasa ajaa* (Belum begitu taat) Allah kasih begitu banyak nikmat, apalagi kalau kita berusaha taat gitu kan? Istimewa pastinya. Sebaliknya, Semua kesulitan kita selalu kebanyakan dari dosa kita. Kalo kita ngerjakan dosa, kita akan mengalami ada ajaa hambatan. Ini berarti kita nggak melayani diri dengan sangat baik.
Karena HXD ini adalah tentang dimensi efek palarel/kebalikan dari suatu sikap atau tindakan kita. Hal itu membantu kita meyakini bahwa baik kepada orang lain, juga berarti secara langsung baik pada diri sendiri. Apa yang kita lakukan sebenarnya adalah sedang membantu kita sendiri suatu saat nanti ketika membutuhkan sesuatu atau dalam hal kesulitan. Contoh penerapan misalnya kita melihat teman kita yang sepertinya butuh bantuan. Selanjutnya kita bisa memulai dengan pertanyaan seperti respon orang seperti apa yg kita inginkan terhadap kita saat kita berada di posisi tersebut? Hal itu seenggaknya akan memacu kita untuk berbuat sesuatu/mengambil keputusan yang seideal mungkin karena kita yakin akan ada saatnya sinetron kehidupan ini diputar dan kita berada di posisi tersebut.
Contoh penerapannya seperti dengan merawat tubuh, memberi asupan yang baik kepada otak. Memberi asupan yang sehat untuk tubuh. Tidak Begadang sehingga menyebabkan kesehatan terganggu, atau menghindari untuk mengerjakan aktifas pribadi lainnya yang kurang memberikan manfaaat secara langsung. Jadi apa-apa usaha yang termasuk untuk membuat diri kita jiwa / badan menjadi lebih baik, saat itu kita berusaha untuk melayani diri dengan baik. ... Okee sepertinya cukup untuk tulisan singkat ini. Sebagai kesimpulan HXD adalah seni melayani kita sendiri sebaik-baiknya menggunakan dimensi paralel. Kalo kamu tidak terlalu menyesal membaca tulisan ini, silahkan like comment, subscribe, dan tekan lonceng merah dibawah ini. Ehh, ini bukan youtube yaa. Cukup doain yang nulis aja yaa :)