Design Sprint (Selasa) - Diverge
Iosi Pratama
Iosi Pratama
Tulisan ini adalah rangkaian series Product Design Sprint 101 bagaimana metode design sprint dilakukan. Sebagaimana pada tulisan (Product Design Sprint 101 – Bahasa Indonesia), dijelaskan mengenai design sprint sebagai suatu metode untuk membangun konsep, solusi dan design product secara menyeluruh dengan 5 tahapan yang dilalui dan dapat dilakukan selama 5 hari. Tulisan ini adalah seri ketiga yaitu hari selasa dari design sprint. Setelah melakukan understanding dimana didalamnya kita berlajar mengenai product atau permasalahan, kemudian berbagi knowledge dan pada akhirnya memilih bagian dari yang penting untuk dibahas lebih dalam. Di hari kedua ini kita akan melakukan diverge yaitu mencari sebanyak-banyaknya solusi, kemudian mencoba mendalami tiap-tiap possible solusi tersebut. Jake knapp mengibaratkan seperti bermain game the legend of zelda dimana kita harus mengeksplorasi maps yang ada, maps akan terlihat jelas dan terang jika pernah dikunjungi. Meskipun diharapkan untuk mengeluarkan ide-ide sebanyak-banyaknya, namun spirit design sprint harus tetap dijaga yaitu minimalisir group brainstorming, keluarkan ide secara individual. Untuk itu seperti yang dilakukan di hari pertama understanding, diperlukan exercise untuk dapat mengakomodasi ide-ide namun tetap fokus. Hari selasa design sprint ini tim akan 'dipaksa' untuk mengeluarkan idenya dan ditulis di kertas dan sticky notes, keep sketching tanpa perlu harus kelihatan fancy dan perfect. Selain itu fasilitator juga dapat mengingatkan tim member yang mungkin pernah mempunyai ide-ide yang dulu pernah terpikirkan, mungkin pernah terpikir 1 tahun lalu, untuk dikeluarkan ide-ide lama tersebut. Berikut exercise di hari selasa diverge:
Hasil dari hari pertama design sprint -
merupakan
yang terpilih untuk dibahas pada exercise ini. Jika user story yang terpilih tersebut masih cukup besar misalnya ada lebih dari satu langkah atau block besar, maka tim harus menyepakati untuk membagi user story menjadi beberapa area lagi.
Kemudian pilih salah satu diantaranya sebagai yang pertama untuk disketch dan dicari solusi-solusinya.
Pada posisi ini saatnya untuk mengumpulkan semua hal dan ide yang sudah dibahas, yang sudah digambar diwhiteboard dan juga didinding-dinding sudah banyak tempelan
. Setiap anggota tim menulis di kertas ide gagasan yang berhubungan dengan area yang telah disepakati di exercise pertama.
Setelah mengeluarkan ide dan solusi, saatnya untuk
berbagai hal dengan
yaitu melakukan individual brainstorming dengan menyambung dan menambah berbagai hal hasil dari notes yang kita lakukan sebelumnya. Dengan mind maps kita dapat memetakan solusi yang kita miliki lebih terstruktur.
Lakukan mind maps dengan struktur dan format bebas, tidak perlu untuk perfect and fine sketch.
4. Crazy Eights (5 menit)
Pada exercise ini, setiap orang melipat kertas setengah 4 kali, sehingga bekas lipatan delapan. Kenapa disebut
karena tim member dipaksa untuk sketch ide dan solusi kedalam 8 bagian lipatan kertas dalam waktu 40 detik tiap sketchnya atau 5 menit dalam satu kertas.
Karena waktu yang sangat terbatas, fasilitator memberikan arahan untuk mengeluarkan segenap kemampuan untuk menggambar 8 bagian tersebut dalam waktu 5 menit. Jika tim member stuck untuk sketch berikutnya, coba kembali ke sketch pertama dan bikin lagi sketch baru dengan variasi-variasi yang lain. Untuk hasil yang baik,
lakukan
. Pada putaran kedua, kemungkinan akan sulit untuk mengeluarkan ide-ide baru lagi, biasanya pada titik ini akan keluar ide-ide yang menarik yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Sekarang saatnya mengkombinasikan hasil dari mind maps dan crazy eights yaitu berupa cerita dan gambar atau bisa disebut user story yang kemudian akan diperlihatkan dan dikritik oleh tim member yang lain. Tujuan dari storyboard ini adalah mewujudkan cerita dan interaksi user. Berikut caranya untuk membuat
:
Mulai dengan selembar kertas, kemudian tempel 3 sticky notes. Setiap sticky note adalah sebuah frame didalam storyboard. Mirip seperti model komik.
Pilih ide atau solusi yang terbaik dari mind maps dan crazy eights, kemudian ilustrasikan lebih detail sehingga terbentuk model cerita.
Buat storyboard sejelas-jelasnya sehingga tanpa perlu penjelasan, tim member lain dapat mengerti dengan mudah mengerti maksud dari storyboard tersebut.
Keep it anonymous, jangan memberi nama, hal ini supaya lebih fair ketika nantinya untuk dilihat, dinilai dan dikritik oleh tim member lain.
Berikan judul yang baik dan menarik yang menggambarkan solusi dan ide-idenya.
Setelah selesai menggambar storyboard, semuanya ditempel di whiteboard atau dinding war room sehingga orang-orang sekitar dapat melihatnya.
Sekarang saatnya menggunakan dot sticker untuk ditempelkan kedalam setiap storyboard yang telah ada disisi ruangan yang terlihat menarik. Lakukan tanpa ada suara atau diskusi. Tidak ada batasan dot sticker yang bisa digunakan. Pada sesi ini bisa terlihat ide atau solusi mana yang terlihat banyak disukai dan menjadi favorit.
Berikutnya adalah penjelasan dan tanya jawab singkat dari
masing-masing. Tujuannya adalah memperjelas
jika ada yang kurang jelas atau miss something. Pada saat exercise membuat
sangat dianjurkan untuk membuat storyboard yang jelas, kombinasikan sketch gambar UI dengan penjelasan yang cukup, sehingga tidak diperlukan banyak penjelasan mengenai storyboard tersebut.
Exercise terakhir adalah dilakukan
. Berikan tiap-tiap member satu atau dua spesial dot sticker (bisa warna berbeda atau ukuran berbeda dengan dot sticker yang dipakai di silent critique). kemudian berikan
kepada ide atau solusi terbaik di storyboard. Khusus tim member yang memiliki keputusan penting seperti CEO atau director untuk diberikan
misalnya dilebihkan satu atau dua spesial dot sticker dari anggota tim yang lain.
Selanjutnya jika pada step atau exercise pertama dibagi menjadi lebih dari satu bagian, maka lanjutkan lagi exercise-exercise ini sampai selesai, sampai semua bagian selesai. Berdasarkan pengalaman biasanya part selanjutnya akan dilakukan lebih cepat, karena sudah terbentuk beberapa pola. Namun jika ternyata pembagian tersebut memiliki scope yang besar dan tidak bisa dihindari, maka fasilitator harus dapat meminta tim untuk meningkatkan kemampuan lebih. Repetisi sebaiknya tidak lebih dari tiga kali cycle, karena akan sangat menghabiskan energi. Jangan lupa untuk disela-sela exercise jika dibutuhkan untuk break dan snack agar tetap terjaga stamina dan konsentrasi. Hasil akhir episode dua dari design sprint ini adalah storyboard beserta ratenya masing-masing. Keesokan harinya,
Sebelumnya,
Design Sprint (Senin) - Understand
Refrensi
: Jake Knapp, The Product Design Sprint day 2 Diverge, (
https://library.gv.com/the-product-design-sprint-diverge-day-2-c7a5df8e7cd0
) Gamestorming, A toolkit for Innovators, (
)