Desainer yang baik dan desainer yang kurang baik
Iosi Pratama
Iosi Pratama
Terdapat beberapa perbedaan sikap dan reaksi antara desainer yang baik dan buruk (baca: kurang baik) saat menghadapi suatu kasus. Ditulisan ini saya mencoba membagikan bagaimana sih ciri-ciri mereka. Tulisan dan Sketsa dibawah ini menggunakan sketsa dari Tarun Kohli, CEO Quovantis ditulisan medium nya yang berjudul Good Designer, Bad Designer. Berisikan pendapatnya perbedaan antara desainer yang baik dan desainer yang kurang baik. Setelah membaca tulisan ini sampai bawah, kamu dapat mengkoreksi diri sendiri untuk saat ini, dan belajar bagaimana menjadi desainer yang baik untuk kedepannya.
Desainer yang baik
memikirkan
yang akan dihadapai user nya nanti. Inilah yang jadi prioritas mereka. Sedangkan desainer yang kurang baik, mereka
mengutamakan
mereka.
Desainer yang baik
menanyakan
yang mampu mengungkap permasalahan yang belum ditemui. Sedangkan desainer yang kurang baik
takut bertanya
.
Desainer yang baik
menghasilkan
yang mampu dipertimbangkan sebagai solusi. Sedangkan desainer yang kurang baik
yakin
dengan
satu-satunya.
Desainer yang baik
fokus
pada
. Sedangkan desainer yang kurang baik
fokus
pada
.
Desainer yang baik sangat
berterima kasih
kepada
, sedangkan desainer yang kurang baik
memusuhi
.
Desainer yang baik
percaya
bahwa
. Mereka
membuat
yang mereka kerjakan untuk meraih tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan desainer yang buruk,
mengerjakan
sesuatunya secara
.
Desainer yang baik selalu
menghasilkan
. Sedangkan desainer yang kurang baik
progress
ketika sedang
aja.
Desainer yang baik percaya bahwa desain adalah proses yang terus menerus diperbarui
mengikuti
dalam menggunakannya. Sedangkan desainer yang kurang baik menganggap pekerjaan mereka sudah selesai saat didesain
dikirim
ke tim developer.
Desainer yang baik
mengakui
dan belajar hal penting dari itu. Sedangkan desainer yang kurang baik
takut berbuat
.
Desainer yang baik
memberi tahu
inspirasi desain yang digunakannya. Sedangkan desainer yang buruk
menyembunyikannya
.