Advice buat calon founder startup digital
Iosi Pratama
Iosi Pratama
Bantu orang-orang jadi lebih baik maka kita akan jauh lebih baik dari siapapun
Mungkin kita asing dengan quote tersebut, ya memang quote tersebut buatan saya sendiri (hahaha). Namun jika kita melihat quote tersebut lebih jauh sebenarnya memiliki arti yang mendalam.
Di era dunia digital saat ini banyak terdapat bidang industri yang tersedia, segalanya terasa lebih mudah dan cepat, mau makan malas keluar bisa menggunakan layanan go-food, mau kemana-mana cepat ada go-jek, uber dkk.
Banyak orang yang berlomba-lomba menyediakan kemudahaan lainnya, mungkin ini kesempatan karena kita hidup era peralihan dari dunia konvensional ke dunia digital.
Startup merupakan salah satu jalan cepat menuju kesuksesan untuk menjadi kaya, contohnya lazada yang baru-baru ini sahamnya di beli alibaba sebesar 1 miliar dollar (WOW) padahal lazada terhitung masih muda, masih 4 tahun. 4 tahun anda kerja di perusahaan sekelas google atau apple pun anda tidak mungkin bisa mendapatkan uang sebanyak itu.
Tidak kalah kaya, berdasar fakta yang diberitakan oleh cnn.com uber yang sudah “menjajah” 405 kota didunia ternyata memiliki pendapatan 26 triliun rupiah tiap tahunnya (wow) dan jika di jual maka uber berharga sekitar 657 triliun rupiah. Ya startup saat ini menjadi bisnis yang sangat menguntungkan, di Indonesia saja ada ribuan startup yang berlomba-lomba mencari nama, namun tidak banyak yang mengalami kegagalan, ... banyak yang sudah memiliki aplikasi namun hanya jadi pajangan di playstore atau toko aplikasi lainnya.
Banyak dari kita salah jalan dalam membangun sebuah startup, startup bukan sekedar “
”. Tidak hanya dunia startup, dalam dunia bisnis konvensional pun banyak dari kita yang terjebak dengan imajinasi “
” setelah melihat kesuksesan orang lain dan akhirnya keluar mencari bisnis lain atau bahkan menjadi “
” perusahaan karena yang didapat tidak sesuai ekspektasi.
Setelah melihat kesuksesan lazada, go-jek, maupun uber kita lupa mengapa mereka bisa sukses, ya ini bukan hanya soal uang tapi ini tentang membantu sesama, fokus utama dalam bisnis startup bukanlah uang tapi memberi solusi dari sebuah masalah.
Manakah yang anda pilih: tipe orang pertama: anda menjadi orang yang sukses sekali atau tipe orang kedua : menjadi orang yang sukses biasa saja namun anda juga membuat sukses orang sekitar anda? pasti banyak dari kita memilih untuk memperkaya diri atau jawaban klasik “dapat uang dulu baru membantu orang lain”
Itu adalah pemikiran yang salah besar! percuma anda menjadi kaya di wilayah yang “kacau” itu tidak akan membuat anda jadi orang yang lebih baik, percuma anda memberikan uang 100juta perorang kepada orang tidak mampu, itu tidak menjadikan anda atau mereka lebih baik, dalam hitungan bulan uang 100jt itu bisa habis dengan cepat, yang kita butuhkan adalah sukses yang berkelanjutan.
Coba anda berpikir dari sudut pandang orang kedua, jika kita membuat orang banyak sukses tentu kita akan menjadi orang (yang lebih) sukses dari mereka namun tidak hanya disana saja, jika perekonomian mereka meningkat, otomatis lingkungan anda jauh lebih baik, otomatis kehidupan lingkungan anda menjadi lebih baik, otomatis keberlangsungan kehidupan masyarakat sekitar anda akan menjadi lebih baik.
Dan ketika anda tersadar, anda tidak lagi menjadi orang yang lebih sukses dari sekitar anda namun anda menjadi sukses di seluruh dunia mengapa? karena standart kehidupan lingkungan anda diatas lingkungan yang lain. Go-jek dan uber memberikan solusi bagi ratusan ribu tukang ojek dan orang yang membutuhkan jasanya, lazada memberikan solusi bagi jutaan konsumen yang tidak memiliki waktu untuk membeli barang secara konvensional.
YA! untuk menjadi sukses dan kaya, anda harus memberikan solusi dari sebuah masalah yang memberikan perubahan besar bagi masyakarat. Bangun bisnis/startup anda dari sekarang, fokuskan tujuan anda maka dengan sendirinya uang akan mencari anda dan jangan pernah menyerah!
Bantu orang-orang jadi lebih baik maka kita akan jauh lebih baik dari siapapun - tonny feriandi
Tulisannya ini ditulis oleh seseorang yang bernama Tonny Feriandi.